Sabtu, 02 Juni 2012

Mengintip pijat plus2 di Batam ( part :1 )

Pijat Biasa Rp45 Ribu per Jam, Layanan Seks Rp100 Ribu


 

          Dari luar panti pijat itu terlihat menawarkan pijat refleksi biasa. Pintunya kaca transparan, ditempeli gambar dan tulisan. Dua buah gambar telapak kaki beserta titik refleksinya ditempel di dua daun pintu.
Sekali pandang kita akan tahu panti pijat itu menawarkan pijat kesehatan. Informasi layanannya ditempel besar-besar di bagian pintu masuk. Ada pijat tradisional, pijat khas Thailand, lulur/body scrup, dan mandi susu.
             Itulah panti pijat S Massage. Panti pijat itu menempati rumah toko, tiga lantai di kawasan Jodoh, tepat di belakang Diamond City Mall. Lokasinya tepat di tengah-tengah deretan ruko, di sampingnya banyak toko dan hotel-hotel melati. 
           Begitu membuka pintu, pandangan langsung tertuju pada enam gadis berpakaian minim yang duduk di sofa, di bagian kanan pintu masuk. Seorang wanita di meja resepsionis mengumbar senyum. “Mau pijat, Bang?” sapanya.

          Wanita berumur 35 tahun itu merangkap kasir. Dia menyodorkan katalog berisi tarif jasa pijat di sana. Untuk pijat satu jam tarifnya Rp50 ribu dan 1,5 jam bertarif Rp60 ribu. Belum sempat memilih, seorang lelaki bertubuh tegap menawarkan paket lengkap, Rp150 ribu per jam. “Lebih puas, ada mandi susunya,” tukas pria itu. Namun Batam Pos memilih pijat biasa, 1,5 jam.
       Seorang lelaki lain mengantar ke kamar pemijatan, di lantai dua. Di sini, ada beberapa kamar, ukurannya kira-kira 3×2 meter. Kamar ini penerangannya temaram, dilengkapi kasur tipis yang langsung menempel lantai. Dindingnya kayu, tak berpintu, ditutup dengan kain. Ada tempat gantungan baju di dinding, tempat tamu bisa menggantung bajunya.
        Begitu siap, seorang wanita muda berumur 24 tahun masuk ke dalam kamar. Monic, begitu ia menyebut namanya. Wajahnya manis, berkulit putih. Ia mengenakan celana pendek ketat, dan kaos oblong.
Saat pemijatan berlangsung 30 menit, Monic menggesekkan jari telunjuk pada betis. “Mau gak, Bang?”. Dia menawarkan pijat plus, layanan seks. Berapa tarifnya? “Rp300 ribu aja,” katanya.
        Layanan seks itu merupakan layanan tambahan dari puluhan panti pijat di kawasan tersebut. Tarifnya bisa ditawar, tergantung kepintaran tamu. Jika keberatan atau sedang tak punya uang, Monic memberikan layanan lain, seks oral. “Yang itu Rp150 ribu,” tuturnya.
Tak jauh dari S Massage, sejumlah panti pijat memberikan harga promo. Pijat satu jam Rp45 ribu atau Rp60 ribu untuk 1,5 jam. “Tapi kalau mau yang plus, tinggal nego sama pemijatnya,” tukas Sinta, 29, dari panti pijat GJ Massage.
       Iwel mengaku punya pengalaman panjang melayani laki-laki hidung belang. Ia pun sudah memiliki daftar tarif. Rp250 ribu untuk pijat alat kelamin dan Rp500 ribu untuk layanan seks. “Kalau tak segitu jangan harap bisa saya layani,” tuturnya.
     Layanan berbeda diberikan oleh PI Massage & Spa di pusat bisnis Nagoya. Lokasinya tepat menghadap jalan raya. Dari pintunya kita sudah tahu panti pijat itu memberikan layanan khusus. Tak ada pintu kaca, namun lebih menyerupai pintu masuk sebuah bar. Tak ada gambar kaki. Yang ada adalah gambar botol minuman beralkohol.
     Di sini, pemiliknya tak lagi menawarkan pijat. Tapi layanan seks. Tarifnya beragam. Mulai dari Rp150 ribu hingga Rp250 ribu per jam. Besarnya tarif tergantung kemolekan gadis pemijatnya. Mereka yang cantik, berkulit mulus, dihargai lebih mahal.
     Di tempat lain, salah satu panti pijat di kawasan pasar Siang Malam, Nagoya, juga langsung memberi pelayanan seks, tanpa pijat. Sama dengan PI, di sana tamu yang datang tinggal memilih gadis pemijat yang diinginkan. Gadis-gadis itu masih muda, rata-rata berumur 20 hingga 25 tahun. Tarifnya lebih murah, Rp150 ribu untuk 1,5 jam.
     Di dalam kamar juga sudah tersedia kamar mandi yang dilengkapi shower air panas, sabun dan shampo. Handuk juga sudah disiapkan, begitu juga asbak bagi tamu yang merokok. Di dalam kamar juga ada meja dan kursi kecil.
Lia, 22, pemijat yang malam itu melayani Batam Pos tanpa banyak basa-basi langsung meminta buka baju. Ia menyodorkan kondom. “Kalau mau pijat ada terapis lain. Saya khusus melayani short time,” terangnya.
Layanan pijat plus juga merambah kawasan Batuaji dan Sagulung. Di komplek pertokoan simpang Base Camp, deretan panti pijat siap memberikan layanan plus. Batam Pos yang lewat di depan sebuah panti pijat, Minggu (6/3) malam lalu, dihentikan seorang wanita. Ia menawarkan pijat. “Singgah dulu, biar aku pijat. Dijamin pasti puas,” ujar wanita itu.
     Para pemilik panti pijat ternyata bersaing untuk mendapatkan pelanggan. Batam Pos sempat menjadi rebutan. Namun pilihan akhirnya jatuh ke C Massage. Tarifnya Rp60 ribu per jam.
Amel, 25, wanita tukang pijat itu mengaku mendapatkan Rp14 ribu dari tarif Rp60 ribu perjam yang disetor ke pemilik panti. “Makanya saya berharap Abang mau dilayani lebih,” katanya.
Meski tarif pijatnya lebih mahal dibandingkan panti pijat di Nagoya, di Sagulung tarif layanan seks-nya lebih murah. “Kalau mau short time, Rp100 ribu juga boleh,” tutur Amel.
Rata-rata panti pijat-panti pijat itu beroperasi mulai pukul 11.00 WIB – 24.00 WIB. Di malam Minggu, mereka bisa buka sampai dini hari. “Saya aja tiap malam Minggu bisa sampai delapan kali melayani tamu. Pernah stok cewek di sini habis karena kebanyakan tamu, bahkan harus antre,” ujar Yessi, 22, di PI Spa & Massage. 


Translate my Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

About